Sabtu, 14 Desember 2019

MAKALAH SERAT OPTIK LENGKAP

MAKALAH SERAT OPTIK LENGKAP

KATA PENGAnNTAR

         Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga dapat menyelesai makalah Bahan Listrik Tentang Serat Optik.
          Makalah Bahan Listrik ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat mempelancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
          Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah Serat Optik ini.
          Akhir kata kami berharap semoga makalah Bahan Listrik tentang Serat Optik dan manfaatnya untuk masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.


Banda Aceh, Januari 2018







BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Beberapa tahun ini, perkembangan teknologi serat optik mengalami peningkatan yang cukup pesat.Teknologi ini tidak hanya digunakan dalam bidang telekomunikasi saja, melainkan banyak bidang yang telah menggunakan tekologi ini. Secara umum, kegunaan media transmisi ini adalah menjadi alat dalam berkomunikasi dari satu tempat ke tempat yang lain.

Kelebihan dari alat transmisi ini adalah mampu mentransmisikan data yang besar serta yang berkeceptan tinggi.Salah satu yang paling penting dalam dunia telekomunikasi adalah menyediakan media komunikasi dengan baik pelayanannya.

Dengan sistem serat optik maka dapat meminimalisir rugi daya yang terjadi. Hal ini terpengaruh dengan jarak maksimum yang diperbolehkan antara transmiter satu dan yang lainnya. Salah satu yang sering terjadi masalah pada serat optik adalah karena keadaan kotor pada bagian fibernya.Itu terjadi karena ada zat yang masuk kedalam serat, mungkin karena pembungkusnya sudah rusak ataupun pada saat pemasangan ada kotoran yang masuk.

Dengan adanya transmiter serat optik ini diharapkan peningkatan kualitas telekomunikasi di indonesia bisa lebih baik lagi, karena dengan memakai serat optik sangat minimal sekali ada kendala ataupun kerugian yang terjadi.

2. Rumusan Masalah

Dengan latar belakang diatas kita mempunyai rumusan masalah seperti berikut:
1.      Bagaimana Pengertian Serat Optik?
2.      Bagaimana Jenis-jenis Serat Optik?
3.      Bagaimana Sejarah Serat Optik?
4.      Bagaimana Karakteristik Serat Optik?
5.      Bagaimana Kelebihan Kekurangan Serat Optik?


3. Tujuan

1.      Mengetahui Pengertian Serat Optik?
2.      Mengetahui Jenis-jenis Serat Optik?
3.      Mengetahui Sejarah Serat Optik?
4.      Mengetahui Karakteristik Serat Optik?
5.      Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Serat Optik?




















BAB 2

PEMBAHASAN


1. Pengertian Serat Optik

Serat optik adalah sebagian kecil dari perjalanan sejarah penemuan manusia yang seolah tanpa batas. Kini manusia tidak hanya berhasil menangkap petir, tetapi juga mengendalikan cahaya. Ini dapat terlaksanakan dengan serat optik sebagai kunci lalu lintas informasi, tidak salah jika dikatakan, inilah kunci kekuasaan masa depan.
            Kemudian ada yang mencoba mentramisikan cahaya dengan rangkaian lensa sebagai pemandu cahaya, lalu rangkaian cermin, kemudian gas, sebelum tiba system pemandu gelombang serat optik yang sekarang.
            Sekitar tahun 1959, orang menemukan laser dan terjadilah trobosan besar. Gelombang yang sudah masuk dalam spectrum cahaya ini berfrekuensi sangat tinggi. Pada awalnya peralatan penghasil sinar lensa masih serba besar dan merepotkan. Selain tidak efesien, ia baru dapat berfungsi pada suhu sangat rendah. Lensa juga belum terpancar lurus. ( Hessty P.Utami, Mengenal cahaya dan optic, seri sains, 2005, hlm 3-4)











2. Jenis-jenis Serat Optik

1. Step Indeks Multimode

 

Serat  optik berdiameter core agak besar yang membuat laser di dalamnya akan dipantul- pantulkan ke dinding cladding yang dapat menyebabkan berkurangnya bandwidth Ciri-ciri Ukuran inti sekitar 50 mm - 125 mm, diameter cladding 125 mm - 500 mm Diameter core besar untuk penyambungan yang mudah Baik digunakan untuk transmisi kecepatan rendah dan jarak tempuh yang pendek Keuntungan: Mudah dibuat, serat optik pertama dipasarkan Core tebal, mudah dalam penyambungan Kerugian: Terjadi disperse Jarak tempuh yang pendek dan transmisi yang berkecepatan rendah
Gambar gelombang  step indeks multimode




Serat optik dengan diameter core yang besar dan mempunyai cladding yang bertingkat indeks biasnya sehingga dapat menambah bandwidth jika dibandingkan dengan Step-index multimode. Ciri-ciri:Diameter core 30-60 mm, claddingnya 100-150 mm Penggabungan kabel fiber multimode dan singlemode Transmisi jarak 10-20 km seperti pada LAN Kerugian: Sukar dalam pembuatannya Harga mahal

Gambar gelombang  Grade  indeks multimode







Serat optik dengan core yang sangat kecil, diameternya mendekati panjang gelombang sehingga cahaya yang masuk ke dalamnya tidak dipantul-pantulkanke dinding cladding. Ciri-ciri: Diameter core sangat kecil Digunakan untuk transmisi jarak jauh (>120km), bandwidth besar, kecepatantinggi, penyusutan transmisi kecil.Hanya terdapat 1 berkas cahaya yang dapat melewatinya Tidak ada disperse Tidak ada pengaruh indeks bias Keuntungan: Bandwidth Besar Jarak tempuh lebih panjang.
















v Kabel Serat Optik         
Serat ini telah digunakan cahaya sebagai media komunikasi, yaitu data dibawa oleh cahaya dan untuk menyalurkannya diperlukan suatu jenis kabel yang khusus disebut serat optic. Serat optic terdiri atas inti yang terbuat dari kaca tipis berkualitas baik (Indeks bias besar) dilapisi oleh lapisan kaca tipis berkualitas baik (indeks bias besar) dilapisi oleh lapisan kaca sangat tipis (cladding) dengan indeks bias sedikit lebih kecil.

Sumber cahaya yang digunakan bias berupa LED (light emeting diode), ataupun laser (ILD = injected laser diode) sedangkan detector cahaya dapat berupa fotodiode atau fototransistor, yang berfungsi mengubah cahaya menjadi sinyal listrik.
            Sudut kritis adalah sudut yang menghasilkan sudut bias sebesar 90 . andaikan indeks bias inti kaca dan lapisan kaca masing-masing II Snellius.
Sudut penerimaan pada serat optic adalah sudut datang maksimum dari medium di luar serat optic yang akan menghasilkan pemantulan sempurna dalam inti sepanjang kabel.

            Beberapa keunggulan serat optic sebagai media transmisi di bandingkan dengan kabel pasangan terpilih dan kabel koaksial adalah sebagai berikut.
·         Bandwidth yang lebih besar: laju data sebesar 2 Gbps dengan jarak 10 km dapat dicapai. Gelombang cahaya memiliki frekuensi yang lebih tinggi dari pada arus listrik atau gelombang radio sebagai pembawa sinyal sehingga laju data menjadi lebih tinggi dari pada arus listrik atau gelombang radio sebagai pembawa sinyal sehingga laju data menjadi lebih tinggi
·         Ukuran yang lebih kecil dan berat yang lebih ringan
·         Pelemahan sinyal yang lebih rendah.
·         Diisolasi terhadap elektromaknetik sehingga tidak mudah terkena interferensi dan elektromagnetik eksternal
·         Jarak antar-repeater (pengulang) yang lebih jauh. System transmisi dan fiber optic di jerman dapat mencapai laju data 5 Gpbs dengan jarak 111 km tanpa repeater. System memerlukan lebih sedikit repeater sehingga pada gilirannya ini akan mengurangi biaya pemeliharaan. Jaringan optic juga akan meningkatkan keandalan system komunikasi karena repeater termasuk salah satu sumber yang umum di jumpai berkaitan dengan kegagalan jaringan.
Transmisi unguided adalah transmisi data tanpa menggunakan kabel yang kasat mata. Oleh karena itu, transmisi tanpa kabel (wireless) adalah suatu bentuk dari media unguided.
Sinyal tanpa kabel dipancarkan oleh antenna pemancar, disebarkan ke udara dan diterima serta diartikan oleh antena penerima. Ketika antenna di hubungkan ke rangkaian listrik sebuah computer atau peralatan wireless, rangkaian listrik ini mengonversi data digital ke sinyal  wireless dan menyebarkan ke seluruh penjuru dalam jangkauan frekuensinya. Penerima di ujung yang lain menerima sinyal-sinyal ini dan mengubahnya kembali ke data digital. Jadi, pada transmisi tanpa kabel sinyal dari pemancar di bawa dalam bentuk gelombang radio dan disebar ke udara untuk sampai ke penerima.
            Perambatan gelombang (radio) tanpa kabel dapat berjalan melalui tiga jalur, yaitu gelombang permukaan (ground waves), (sky waves), (space waves).
Gelombang langit merupakan gelombang dengan radio frekuensi antara 3-30 MHz. sinyal dari pemancarkan berjalan lurus ke atmosfer dan ketika mengenai lapisan ionosfer, sinyal di pantulkan untuk sampai ke penerima. Jarak lengkung mengikuti lengkungan permukaan bumi yang di tempuh sinyal dari pemancar ke permukaan bumi disebut  jarak langkah (skip distance). Ketika bumi kembali ke atmosfer, selanjutnya proses di ulangi kembali. Proses pemantulan dapat berulang beberapa kali sehingga dapat menghindar masalah segaris pandang berkaitan dengan kelengkungan bumi. Jangkauan jarak tempuh umumnya ribuan kilometer. Masalahnya juga meliputi penerimaan rangkap gelombang tanah dan gelombang langit menyebabkan interferensi.
Juga efek pemantulan ionosfer dapat sangat bergantung pada waktu harian dan aktivitas matahari. Gelombang langit digunakan oleh operator radio amatir, siaran radio internasional, dan komunikasi pelayaran. Jarak langkah bervariasi sehingga kondisi ionosfer yang tidak dapat diprediksi dan interferensi komunikasi  ini cenderung tidak dapat diandalkan.(Teti wijaya, Fisika SMA/MA Kelas XII, 2007, Erlangga, hlm 396-400)

Mengapa Cahaya Dapat terkurung di Dalam Serat Optik ?

Pembiasan

            Bayangkanlah cahaya keluar dari sebuah senter yang menyala.gelombang gelombang senter dan menyebar di dalam berkas sinarnya.jika kita dapat melihat gelombang gelombang tersebut,muka-gelombang masing masingnya (wavefront).
            Pada jarak yang semakin jauh dari lampu senter (sumber cahaya), muka gelombang akan tampak semakin mendekati sebuah garis lurus.

Satuan

            Karena indeks bias sebenarnya merupakan nilai perbandingan (rasio) antara kecepatan cahaya di dalam ruang hampa terhadap kecepatan cahaya di dalam bahan,maka besaran indeks bias tidak memiliki satuan.
            Dengan menggunakan indeks bias sebesar 1,5 sebagai contoh,kita dapat mengghitung bahwa cahaya akan merabat dengan kecepatan sekitar 200 juta meter per detikdi dalam bahan yang memiliki indeks bias senilai itu,dengan indeks bias berperan sebagai factor pembagi dalam menentukan kecepatan cahaya di dalam suatu bahan,hal ini berarti bahwa semakin rendah nilai indeks bias maka semakin tinggi kecepatan cahaya di dalam bahan terkait.

Hukum Snellius

          Sudut atau arah perambatan sinar cahaya di ukur dengan mengacau ke garis normal/bidang perbatasan antar kedua bahan.garis normal adalah sebuah garis yang mengarah tegak lurus terhadap permukaan bidang perbatasan antara kedua bahan,garis normal adalah sebuah garis yang mengarah tegak lurus terhadap permukaan bidang perbatasan.sudut yang dibentuk oleh arah sinar dating ke bidang perbatsan (terhadap garis normal) dan sudut yang di bentuk oleh arah sinar meninggalkan bidang perbatasan (terhadap garis normal) secara berturut turut di sebut sebagai sudut sudut dating dan sudut bias sinar cahaya.

Sudut Kritis

            Kita telah mengetahui dari subbab sebulumnya bahwa sudut perambatan sinar cahaya akan bertambah jika sinar memasuki sebuah bahan dengan indeks bias yang lebih kecil.
            Jika sudut dating sinar (di dalam bahan pertama) menuju bidang perbatasan terus diperbesar,akan tercapai suatu titik di mana sudut bias menjadi bernilai 900dan seinar akan merapat sejajar dengan bidang perbatasan di dalam bahan kedua.sudut dating yang menyebabkan terjadinyan hal ini disebut sebagai sudut kritis.

Propagasi cahaya di dalam serat optic

Diatas kita telah mengetahui bahwa cahaya yang merambat didalam serat optik menuju dindingnya (bidang perbatasan) akan terpantul kembali kedalam serat optik jika sudut datangnya lebih besar dari sudut kritis. Dengan cara ini cahaya dapat merambat didalam serat optic melalui serangkaian pemantulan, seperti di ilustrasikan oleh jalur B.
Tiga hal penting yang harus di ingat
·         Serat optic sepenuhnya padat, tidak terdapat lubang atau rongga apapun di bagian tengahnya
·         Buffer dan jaket berfungsi sebagai pelindung mekanis
·         Cahaya merambat didalam bagian inti meskipun terdapat pula sedikit rembesan yang masuk kebagian matel sehingga kejernihan bahan metel juga harus di perhatikan.
Lalu mengapa cahaya dapat merembas masuk kedalam lapisan matel?
Apa bila sudut dating sinar lebih besar dari sudut kritis maka sinar akan di pantulkan balik kedalm bahan pertama melalui proses yang telah kita kenal sebagai pemantul internal sempurna (TIR)
Memasukan cahaya kedalam serat optic        
            Ketika kita menyinari salah satu ujung serat optic dengan cahaya sinar tersebut akan terpecar dari ujung yang lain
            Kita dapan melihat caya menyebar keluar dari ujung output serta optic (yaitu ujung yang tidak disinari) dan kita bahkan dapat menghitung sudut penyebaran ini dengan menggunakan hokum snelius Beginilah ceritanya Sinar yang masuk kedalam serat optic merambat di sepanjang serat dengan sudut dating (atau sudut pantul) yang sama dengan sudut kritis
Apetur Numerik (NA)
            Aperture numeric dari sebuah serat optic adalah parameter yang mengukur kemampuan serat optic untuk mengumpulkan atau memerangkap sinar cahaya. Kita telah melihat sebelumny apenerima juga mengindikasikan seberapa banyaknya cahaya yang dapat diterima kedalam serat optic sehingga seharunya terdapat suatu hubungan yg jelas dan mudah di antara aperture numerik dan sudut penerimaan karena kedua besaran ini mengukur dua hal yang pada dasarnya sama.
Beberapa catatan penghitungan
·         Pembulatan yg dilakukan pada penghitungan di atas menimbulkan sedikit galat pada nilai sudut penerimaan yang dihasilkan namum tidak dapat di abaikan
·         Arcsin sering juga di tuliskan sebahga sin-1 didalam banyak buku text.

Nama beragam sinar didalam serat optic:
Kita telah mengetahui bahwa hanya sinar sinar yang masuk keserat optic dengan sudut dating di dalam kerucut penerimaan saja akan dapat merambat hingga mencapai ujung serat.
Sudut datang sinar dan posisi dimana sinar pertama kali mengenai bahan inti menentukan secara speksitif jalur yang akan di lalui oleh sinar untuk hal ini terdapat tiga kemungkinan: jalur terpancung (skew), jalur meridional, dan jalur eksial (poros) setiap bentuk sumber cahaya praktis (bukan tioritis) yang digunakan untuk mengumpankan cahaya ke serat optic akan mengakibatkan merambatnya ketiga macam sinar tersebut didalam serat optic, sekaligus juga memunculkan sinar sinar dengan sudut datang di luar kerucut penerimaan.
1.      Sinar terpancung (skew ray) tidak pernah menyentuh sumbuh (poros) serat optic ketika merambat didalam inti.
2.      Sinar meridional memasuki inti dan memotong serat optic ketika pertama kali bergerak menuju permukaan inti (bidang perbatasan inti-mentel).
3.      Sinar eksial adlah sebuah sinar khusus yang jalur rambatanya didalam inti tepat berhimpit dengan garis poros serat optic dengan kata lain sinar  sinar eksial merambat pada sumbu serat optic.(dedipurwanto, serat optic listrik, 2007,cv gudang buku, 234-236)

3. Sejarah Serat Optik


Penggunaan cahaya sebagai pembawa informasi sebenarnya sudah banyak digunakan sejak zaman dahulu, baru sekitar tahun 1930-an para ilmuwan Jerman mengawali eksperimen untuk mentransmisikan cahaya melalui bahan yang bernama serat optik.
Percobaan ini juga masih tergolong cukup primitif karena hasil yang dicapai tidak bisa langsung dimanfaatkan, namun harus melalui perkembangan dan penyempurnaan lebih lanjut lagi. Perkembangan selanjutnya adalah ketika para ilmuawan Inggris pada tahun 1958 mengusulkan prototipe serat optik yang sampai sekarang dipakai yaitu yang terdiri atas gelas inti yang dibungkus oleh gelas lainnya. Sekitar awal tahun 1960-an perubahan fantastis terjadi di Asia yaitu ketika para ilmuwan Jepang berhasil membuat jenis serat optik yang mampu mentransmisikan gambar.
Di lain pihak para ilmuwan selain mencoba untuk memandu cahaya melewati gelas (serat optik) namun juga mencoba untuk ”menjinakkan” cahaya. Kerja keras itupun berhasil ketika sekitar 1959 laser ditemukan. Laser beroperasi pada daerah frekuensi tampak sekitar 1014 Hertz-15 Hertz atau ratusan ribu kali frekuensi gelombang mikro.
Seperti halnya laser, serat optik pun harus melalui tahap-tahap pengembangan awal. Sebagaimana medium transmisi cahaya, ia sangat tidak efisien. Hingga tahun 1968 atau berselang dua tahun setelah serat optik pertama kali diramalkan akan menjadi pemandu cahaya, tingkat atenuasi (kehilangan)-nya masih 20 dB/km.
Melalui pengembangan dalam teknologi material, serat optik mengalami pemurnian, dehidran dan lain-lain. Secara perlahan tapi pasti atenuasinya mencapai tingkat di bawah 1 dB/km. Tahun 80-an, bendera lomba industri serat optik benar-benar sudah berkibar. Nama-nama besar di dunia pengembangan serat optik bermunculan.
Charles K. Kao diakui dunia sebagai salah seorang perintis utama. Dari Jepang muncul Yasuharu Suematsu. Raksasa-raksasa elektronik macam ITT atau STL jelas punya banyak sekali peranan dalam mendalami riset-riset serat optik.(jhon crisp,barry Elliot, erlangga, 2006, hlm 33-36)


4. Karakteristik Serat Optik

                         
A.    Ukuran keciL, Diameter luar serat optik berkisar antara 100-250 µm
.Diameter maksimum setelah dilapisi/dibungkus dengan plastick/nilon sebagai jaket menjadi ± 1 mm.

B.    Ringan, Dibandingkan dengan kabel transmisi biasa (Spesifigravity 9.8) maka specifigravity bahan silica sebagai serat optik yaitu 2.2, sehingga beratnya menjadi 1/2 – 1/3 berat kabel transmisi biasa.
      
C.    Lentur. Pada umumnya serat optik tidak akan patah biladilengkungkan dengan radius 5mm. Oleh karenanya kabel serat optik mempunyai kelenturan yang sama dengan kabel transmisi biasa, sehingga teknis pemasangannya tidak jauh berbeda dengan teknik pemasangan kabel biasa.

D.  Tidak berkarat. Bahan silica sebagai bahan dasar serat optik mempunyai sifat kimia yang sangat stabil oleh karenanya tidak mungkin berkarat.

E.  Rugi-rugi rendah. Serat optik dengan bahan silica mempunyai rugi-rugi transmisi rendah, besarnya berkisar 2-8 dB/km dengan panjang gelombang 830 nm. Dibandingkan dengan kabel coaksial yang mempunyai rugi-rugi transmisi sebesar 19 dB/km pada frekuensi 60 Mhz.

F.  Kapasitas tinggi. Kapasitas dalam menyalurkan informasi per cross section area sangat besar disamping mempunyai bandwidth yang lebar (Broadband). Sebagai contoh : Kapasitas penyaluran per cross section area 100 x dibandngkan dengan multi pair cable dan 10 x dibandingkan dengan coaxial cable.

G. Bebas induksi. Serat optik menggunakan bahan dasar silica yang pada dasarnya merupakan bahan dielektrik yang sangat baik dan kebal terhadap induksi elektromagnet dan juga terhadap kilat/petir.


5. Kelebihan dan kekurangan serat optik


A. Kelebihan serat optik

1.      Berkemampuan membawa lebih banyak informasi dan mengantarkan informasi dengan lebih akurat dibandingkan dengan kabel tembaga dan kabel coaxial.
2.      Kabel serat optik mendukung data rate yang lebih besar, jarak yang lebih jauh dibandingkan kabel coaxial, sehingga menjadikannya ideal untuk transmisi serial data digital.
3.      Kebal terhadap segala jenis interferensi, termasuk kilat, dan tidak bersifat mengantarkan listrik. Sehingga tidak berpengaruh terhadap tegangan listrik, tidak seperti kabel tembaga yang bisa lossing data karena pengaruh tegangan listrik.
4.      Sebagai dasarnya seratnya dibuat dari kaca, tidak dipengaruhi oleh korosi dan tidak berpengaruh pada zat kimia, sehingga tidak tidak akan rusak kecuali kimia pada konsentrasi tertentu.
5.      Karena yang dikirim adalah signal cahaya, maka tidak ada kemungkinan ada percikan api bila serat atau kabel tersebut putus. Selain itu juga tidak menyebabkan tegangan listrik dalam proses perbaikannya bila ada kerusakan.
6.      Kabel serat optik tidak terpengaruh oleh cuaca.
7.      Kabel serat optik walaupun memiliki banyak serat pada satu kabel namun bila dibandingkan terhadap kabel coaxial dan kabel tembaga akan lebih kecil dan lebih bercahaya bila diisi dengan muatan informasi yang sama. Lebih mudah dalam penanganan dan pemasangannya.
8.      Kabel serat optik lebih aman digunakan dalam sistem komunikasi, sebab lebih susah disadap namun mudah di-monitor. Bila ada gangguan pada kabel – ada yang menyadap sistem – maka muatan informasi yang dikirim akan jauh berkurang sehingga bisa cepat diketahui dan bisa cepat ditangani.

B. Kekurangan Serat Optik

1.      Biaya yang mahal untuk peralatannya.
2.      Perlu konversi data listrik ke Cahaya dan sebaliknya yang rumit.
3.      Perlu peralatan khusus dalam prosedur pemakaian dan pemasangannya.
4.      Untuk perbaikan yang kompleks perlu tenaga yang ahli di bidang ini.
5.      Selain merupakan keuntungan, sifatnya yang tidak menghantarkan listrik juga merupakan kelemahannya, karena musti memerlukan alat pembangkit listrik eksternal.
6.      Bisa menyerap hidrogen yang bisa menyebabkan loss data.(gebby vesta, 2008, fiber optic, Surabaya-malang, hlm 78-80)

BAB 3

PENUTUP


1. Kesimpulan

Serat optik adalah salah satu transmiter yang memiliki sedikit sekali kendala, itu dapat dibuktikan dengan sangat pesatnya perkembangan penggunaan serat optik di dalam bidang telekomunikasi. Kabel fiber optik dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu single mode step index, multi mode step index dan multi mode gradde index, dimana pada umum nya tipe multi mode biasanya dipakai untuk jarak yang dekat, smemntara single mode untuk jarang yang cukup jauh.  Serat optik sendiri sangan besar sekali kapasitas untuk transper datanya. serat optik sangat cocok sekali dengan keadaan geografis di indonesia khususnya di jawa, karena daerahnya tidak terlalu banyak yang curam.

2. Saran    


Semoga dengan adanya transmiter serat optik ini kualitas telekomunikasi di Indonesia lebih maju lagi dan lebih merata ke seluruh indonesia.